Banjir dan Longsor, Enam Kecamatan di Kudus Ini Rawan Terkena Bencana 

BPBD telah petakan kerawanan di Kudus

Kudus, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus melakukan pemetaan wilayah yang menjadi rawan bencana. Setidaknya ada empat kecamatan yang rawan bencana banjir dan dua kecamatan yang rawan terjadi bencana longsor.

Hal ini pun sebagai bentuk antisipasi bencana saat musim penghujan. Terlebih lagi saat ini di beberapa wilayah di Kudus sudah memasuki masim hujan.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, 30 Daerah di Jateng Ini Rawan Longsor

1. Empat kecamatan di Kudus rawan terjadi banjir

Banjir dan Longsor, Enam Kecamatan di Kudus Ini Rawan Terkena Bencana IDN Times/Istimewa

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas C. Penanggulangan menjelaskan, dari pihaknya telah melakukan pemetaan tentang wilayah di kudus yang rawan bencana alam. Terutama bencana banjir dan bencana longsor.

“Sudah kami lakukan pemetaan terkait antisipasi bencana alama,” kata dia.

Menurutnya, untuk rawan bencana banjir di Kudus ada empat kecamatan yang berpotensi. Wilayah itu meliputi Kecamatan Mejobo, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Undaan, dan Kecamatan Jati.

Di wilayah Mejobo itu desa disekitaranya jeratun seluna. Di Kaliwungu ada Desa Setrokalangan. Lalu Kecamatan Jati ada Desa Jati Wetan, Desa Jati Kulon, Desa Jetiskapuan, dan Desa Tanjungkarang. Sementara untuk di Kecamatan Undaan ada Desa Karangrowo dan sekitarnya.

2. Dua kecamatan rawan terjadi tanah longsor

Banjir dan Longsor, Enam Kecamatan di Kudus Ini Rawan Terkena Bencana Dok. BPBD KBB

Sementara itu, untuk wilayah yang rawan terjadi tanah longsor ada di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.

Di Kecamatan Dawe ada dua desa meliputi Desa Menawan dan Desa Rahtawu. Untuk di Kecamatan Dawe ada dua desa juga, meliputi Desa Wonosoco dan Desa Ternadi.

3. Warga diimbau jaga kebersihan lingkungan

Banjir dan Longsor, Enam Kecamatan di Kudus Ini Rawan Terkena Bencana Kebersihan Lingkungan 1.jpg

Untuk itu, BPBD Kudus mengimbau kepada masyarakat supaya terus untuk waspada terjadi bencana. BPBD meminta agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan. Terutama kebersihan sungai.

 

Baca Juga: Bencana Puting Beliung yang Terjadi di Jateng Terbanyak di Indonesia

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya