PDP COVID-19 Blora Meninggal di Solo, Dokter Masih Menunggu Hasil Swab

Rapid test negatif corona

Blora, IDN Times – Pemerintah Kabupaten Blora memberikan penjelaskan terkait dengan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 yang meninggal dunia saat dirawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta. PDP itu merupakan warga Blora, hingga Sabtu (11/4) hasil swab pasien tersebut belum keluar.

Baca Juga: Peta Kerawanan dan Wilayah Sebaran COVID-19 di Kudus, Pati, Rembang

1. Rapid test negatif, swabnya belum keluar

PDP COVID-19 Blora Meninggal di Solo, Dokter Masih Menunggu Hasil SwabIlustrasi peserta mengikuti rapid test. (istimewa)

Hal ini katakan oleh Direktur RSUD dr. R Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso seperti saat jumpa pers disaluran youtube Protokol dan Komunikas Pimpinan Blora pada Sabtu (11/4) siang. Dokter Nugroho menyebutkan hasil rapid test kepada PDP yang meninggal tersebut dinyatakan negatif virus corona.  

“Dari rapid test hasilnya negatif. Untuk swabnya belum ada hasilnya. Penyebab meninggal dunia karena gagal ginjal. Semoga hasil swabnya nanti negatif,” kata dia.

Dia mengatakan, PDP ini merupakan warga Blora. Sebelumnya ia dirawat di RSUD di Surakarta. PDP ini meninggal dunia pada hari Kamis (9/4) kemarin. Pasien ini meninggal karena gagal ginjal

“Pada hari kamis kemarin pasien ini meninggal oleh karena gagal ginjal. Kasusnya adalah pasien PDP dia sesak panas,” ujar dia.

2. Di Blora masih belum ada kasus positif corona

PDP COVID-19 Blora Meninggal di Solo, Dokter Masih Menunggu Hasil Swabwikipedia

Nugroho menuturkan, hingga kini di Blora masih negatif kasus positif corona. Meskipun demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Pemerintah bersama-sama untuk mengantisipasi dan memutus penyebaran COVID-19.  

Wakapolres Blora Kompol Drs. M. Samdani mengatakan, untuk data monitoring per Sabtu (11/4) pukul 10. 47 WIB di Blora ada sebanyak 350 orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan untuk kasus positif corona di Blora masih nol.

“Adapun untuk jumlah pemudik hingga kini ada sebanyak 16.426 orang,” terang dia.

3. Pemudik ke Blora diminta taati imbauan pemerintah

PDP COVID-19 Blora Meninggal di Solo, Dokter Masih Menunggu Hasil SwabDok. Humas Pemkot Solo

Untuk itu, dia mengimbau kepada para pemudik untuk menaati imbau dari pemerintah. Terutama pemudik yang bertujuan ke Blora. Ia juga berpesan kepada orang tua murid, meminta anaknya untuk tetap di rumah. Karena kegiatan belajar saat ini dilaksanakan di rumah.

“Ajaknya anak-anak sekalian keluarga besar wilayah Blora. Jangan diberikan bermain di luar rumah yang tidak penting. Karena masih banyak anak main di tempat umum. Padahal dari pihak kepolsiain berusaha pihak terkait dan yang lain berusaha maksimal imbauan larangan berkumpul di tempat keramaian terlebih dahulu,” tambah dia.

Baca Juga: Diawali Letupan! Kronologi Kebakaran Pengembangan Gas Jawa di Blora

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya