Ini Pemahaman Kocak yang Bikin Jenazah COVID-19 Ditolak di Banyumas

Virus corona punya sayap, bisa kawin, dan bertelur di udara

Banyumas, IDN Times - Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengumpulkan kepala desa yang sempat menolak pemakaman jenazah pasien virus corona, Senin (13/4). Pada kesempatan tersebut, para kades menyatakan warganya bersedia menerima jenazah pasien COVID-19 di wilayah Banyumas, Jawa Tengah.

1. Pemahaman keliru memicu penolakan jenazah pasien COVID-19

Ini Pemahaman Kocak yang Bikin Jenazah COVID-19 Ditolak di BanyumasBupati Banyumas Achmad Husein menggali kubur untuk meyakinkan warga jenazah aman tak menularkan penyakit, Selasa (31/3). Dok. IDN Times

Husein menyebut penolakan warga di Banyumas antara lain karena informasi palsu atau hoaks yang menyesatkan pemahaman warga. Satu diantara informasi sesat itu antara lain menyebutkan jika virus pada jenazah pasien COVID-19 bisa keluar dan berkembangbiak di udara.

“Jadi kemarin dari warga berpikir virusnya dari dalam peti keluar melalui celah-celah peti. Begitu keluar peti naik ke atas, begitu naik, tumbuh sayap, begitu tumbuh sayap di atas kawin satu sama lain, berkembangbiak dan menjadi telur yang banyaknya jutaan. Terus kawin lagi di pancuran, lalu masuk sumur dan sebagainya sehingga warga ketakutan karena salah pengertian," kata Husein dalam sebuah siaran video singkat yang dirilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Banyumas, Senin (13/4).

Baca Juga: 9 Warga Banyumas Diperiksa Soal Penolakan Pemakaman Jenazah COVID-19

2. Hoaks memengaruhi pemikiran dan tindakan warga

Ini Pemahaman Kocak yang Bikin Jenazah COVID-19 Ditolak di BanyumasIDN Times/Sukma Shakti

Pemahaman yang keliru mengenai penyebaran virus corona melalui jenazah pasien COVID-19 itu lantas memicu aksi penolakan warga di sejumah desa di Banyumas. Masyarakat yang tidak mendapatkan sosialisasi yang memadai, membuat hoaks tersebut memengaruhi pikiran dan tindakan warga.

"Ini saatnya kita bekerja sama gotong royong melawan virus corona, lupakan virus yang sudah kawin di udara itu," ujar dia.

Di Banyumas sendiri belum lama ini terdapat warga di beberapa desa yang menolak pemakaman jenazah virus corona. Diantaranya di Desa Tumiyang Kecamatan Pekuncen, Desa Karangtengah Kecamatan Cilongok, dan Desa Glempang Kecamatan Pekuncen.

3. Warga 3 desa siap jenazah virus corona

Ini Pemahaman Kocak yang Bikin Jenazah COVID-19 Ditolak di BanyumasIlustrasi pemakaman jenazah virus corona. Dok. Humas Pemkab Gowa

Kepala Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Sumarno mengatakan kini warganya telah teredukasi. Warga tak lagi keberatan jika ada jenazah pasien COVID-19 yang akan dimakamkan di pemakaman desa.

“Dulu menolak karena mendadak, sekarang sudah siap menerima jenazah dari manapun,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Karyoto, mengaku penolakan masyarakat dikarenakan ketidaktahuan dan ketakutan terhadap wabah virus corona. Masyarakat tidak mendapat pengetahuan yang memadai soal COVID-19, sehingga mudah terprovokasi informasi yang menyesatkan.

“Setelah sosialisasi ke tiap RT, sekarang warga siap menerima apabila ada jenazah yang mau dimakamkan di Desa Karangtengah,” bebernya.

Warsiti, Kepala Desa Glempang Kecamatan Pekuncen, yang ikut melakukan aksi penolakan mobil ambulans yang akan lewat di desanya, seperti video viral yang beredar, telah kesiapannya menerima jenazah virus corona. Itu diakui usai tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan penjelasan. Warga menurut Warsiti, sudah mengerti virus pada jenazah akan ikut mati dan tidak menyebar keluar.

"Kemarin dilewati, sehingga beranggapan virus bisa menyebar ke mana-mana," terangnya.

Baca Juga: Viral! Ditolak Warga, Bupati Banyumas Bongkar Makam Pasien COVID-19

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya