Bupati Sragen Tutup Akses Masuk hingga Jalan Tikus Bagi Pemudik 

Bagi yang nekat mudik akan dikarantina

Sragen, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sragen akan mempersiapkan barikade untuk menutup akses masuk ke wilayah tersebut bagi pemudik pada saat penerapan larangan mudik 6-17 Mei 2021. Sekurangnya nanti akan ada penutupan di empat titik masuk Sragen, termasuk mematroli jalan-jalan tikus. 

1. Barikade masuk Sragen disiapkan dari arah barat, timur dan utara

Bupati Sragen Tutup Akses Masuk hingga Jalan Tikus Bagi Pemudik Pemerintah larang mudik, petugas berjaga di salah satu wilayah Banten untuk mengawasi pemudik. ANTARA FOTO/Fauzan

Bupati Sragen, Untung Yuni Sukowati mengatakan, untuk wilayahnya ada beberapa titik tempat yang akan dilakukan barikade mulai dari masuknya Sragen dari arah barat, timur dan utara.

“Kami sepakat mempersiapkan itu bersama teman-teman TNI/Polri untuk siapkan barikade di perbatasan Sragen seperti pintu masuk perbatasan Jateng dan Jatim, lalu pintu tol arah barat menuju timur. Hal itu sudah kami simulasikan dan memberikan dukungan penuh untuk itu,” ungkapnya dalam Dialog Produktif bertema ‘Tidak Mudik Lebih Baik’ yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara daring, Kamis (15/4/2021).

Tahun lalu, sekitar 10 ribu perantau Sragen kembali ke kampung halaman meski telah dilanda pandemik.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Pengusaha Bus Semarang Rugi, Masuk Jateng Izin Dulu

2. Pemkab Sragen minta para lurah buat video larangan mudik bagi perantau

Bupati Sragen Tutup Akses Masuk hingga Jalan Tikus Bagi Pemudik Bupati Sragen, dokter Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadi orang pertama di daerah tersebut yang disuntik vaksin COVID-19. (dok. sragenkab.go.id)

“Dalam kurun waktu dua hari saja bisa 1.400 orang datang pada April tahun lalu. Dulu satgas bekerja luar biasa sekali untuk mengamati para pelaku perjalanan. Kini, kami memberikan pemahaman bahwa memang kali ini dilarang untuk mudik,” tutur Yuni.

Kemudian tahun ini, khusus untuk mengantisipasi arus mudik di Sragen, Pemkab juga mengimbau kepada para lurah untuk membuat konten video agar bisa menyapa para warganya yang ada di perantauan untuk tidak mudik.

“Dengan cara membuat video imbauan dan mereka yang ada diperantauan akan bersilaturahmi secara virtual,” katanya.

3. Tempat karantina bagi pemudik nekat juga disiapkan

Bupati Sragen Tutup Akses Masuk hingga Jalan Tikus Bagi Pemudik Ilustrasi lokasi karantina. IDN Times/Istimewa

Kendati demikian, jika kedapatan warga Sragen yang tetap nekat mudik, pemkab telah menyiapkan tempat karantina. Mereka akan menjalani isolasi di tempat karantina, dites COVID-19 sebelum pulang ke rumah mereka.

Yuni menuturkan, melalui Satgas Jogo Tonggo di setiap desa di Sragen sudah ada tempat karantina bagi warga perantau yang terkonfirmasi positif virus corona tanpa gejala.

‘’Upaya ini untuk menekan jumlah kasus COVID-19 di Sragen. Sebab, saat ini jumlah pasien yang terkonfirmasi positif mencapai 5.923 kasus, sudah sembuh 5.327 kasus, dan meninggal 296 kasus. Kami juga sudah masuk zona orange, dikhawatirkan kalau mudik tidak ter-maintance bisa jadi zona merah,’’ jelasnya.

4. Polri siapkan 393 titik penyekatan baik di jalur tol maupun arteri

Bupati Sragen Tutup Akses Masuk hingga Jalan Tikus Bagi Pemudik IDN Times/Khaerul Anwar

Sementara pemeriksaan di beberapa titik juga diperketat, sehingga apabila ada yang masyarakat yang hendak mudik akan melewati pemeriksaan.

“Kami sudah memetakan lokasi-lokasi mulai dari Lampung sampai Bali untuk mencegah masyarakat yang mudik. Ada 393 titik penyekatan yang kami siapkan, baik jalur tol maupun arteri,” terang Kabag Ops Korlantas Mabes Polri, Kombes Pol Rudi Antariksawan.

Sejak 12 April hingga 5 Mei mendatang, kepolisian menggelar Operasi Keselamatan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang hendak melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman. “Lalu, kami akan melakukan penyekatan sesuai dengan perintah pemerintah tanggal 6-17 Mei 2021,” tandas Rudi.

Baca Juga: Nekat Mudik, Para ASN di Jateng Terancam Pemotongan TPP Sampai 50 Persen

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya