Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Ribu Relawan PMI Semarang Antisipasi Omicron saat Natal Tahun Baru

Ketua PMI Kota Semarang, dokter Awal Prasetyo mengecek kesiapan relawan jelang menghadapi momen Natal dan Tahun Baru 2022. (dok. PMI Kota Semarang)

Semarang, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) menyiagakan 7 ribu relawan menjelang momen akhir tahun 2021. Tidak hanya untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), tapi juga untuk mengedukasi masyarakat terkait ancaman virus corona varian Omicron.

1. Ada 400 relawan aktif yang terjun membantu masyarakat

Ketua PMI Kota Semarang, dokter Awal Prasetyo mengecek kesiapan relawan jelang menghadapi momen Natal dan Tahun Baru 2022. (dok. PMI Kota Semarang)

Momen Nataru diprediksi berpotensi memicu lonjakan kasus COVID-19 seiring dengan meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat yang melakukan liburan. Kemudian di sisi lain, kondisi pandemik saat ini masih mengancam dengan munculnya varian terbaru COVID-19 Omicron.

Ketua PMI Kota Semarang, dokter Awal Prasetyo mengatakan, pihaknya akan menerjunkan relawan terkait hal tersebut, termasuk siaga menghadapi bencana yang kerap terjadi di akhir hingga awal tahun.

"Iya kami siagakan relawan aktif sebanyak 400-an orang. Namun, jika dibutuhkan lebih dari itu kami mempunyai jaringan hingga 7 ribu relawan,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (6/12/2021).

2. Relawan PMI diminta siap segalanya

Relawan PMI saat penyemprotan disinfektan kantor perbankan (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dalam bertugas nanti PMI akan berkolaborasi dan berelaborasi dengan para institusi yang lain untuk membantu masyarakat. Kendati demikian, saat terjun ke lapangan untuk membantu masyarakat diharapkan relawan harus benar-benar siap.

‘’Jangan hanya asal mau terjun ke lapangan tapi harus mampu secara fisik, mental, sosial, dan kompetensi. Maka dari itu, kami juga terus melakukan peningkatan kompetensi relawan,’’ katanya.

Terkait hal tersebut PMI berupaya untuk menyusun sistem informasi dan komunikasi berupa database relawan agar mampu menggerakkan relawan secara cepat. Dalam database itu terdapat kemampuan relawan, lokasi relawan, dan kompetensi relawan.

"Masih kami susun sehingga ke depan kami mudah menggerakkan relawan dengan cepat saat dibutuhkan," tuturnya.

3. PMI beri pemahaman soal antisipasi penyebaran Omicron

inforgrafis fakta varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara terkait edukasi varian Omicron, relawan PMI akan bertugas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat meskipun belum ada kejadian penyebaran COVID-19 varian tersebut.

‘’Varian baru tersebut sudah muncul di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia. Ancaman bencana yang kita hadapi ini kian kompleks maka perlu kolaborasi antar unsur yang semuanya itu harus mampu mengatasi bencana pandemik yang terjadi," jelas Awal.

Dalam memberikan pemahaman terkait varian COVID-19 Omicron ada tiga hal kunci yang harus diketahui relawan, yakni aspek lingkungan, aspek penyebab, dan aspek manusia.

"Oleh karena itu dalam menghadapi bencana kita harus memiliki tiga kompetensi tersebut.
Relawan harus benar-benar memahami terkait virus corona sehingga mengetahui cara pencegahannya. Selanjutnya, melakukan pemberdayaan dan edukasi ke masyarakat,’’ tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us