Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

QRIS Tolong Penjual Soto Ayam di Demak dari Aksi Penipuan

ilustrasi soto (instagram.com/soto.ayam.kampung)

Demak, IDN Times - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai banyak yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendukung bisnisnya. Pasalnya, banyak manfaat yang didapatkan dari penggunaan QRIS, yang salah satunya dialami oleh Sugiyartini.

1. Gak khawatir penipuan

Penjual soto ayam, Sugiyartini (kiri) melayani pelanggan di Demak, Jawa Tengah. (IDN Times/Dhana Kencana)

Penjual Soto Ayam di Demak, Jawa Tengah itu mengaku jika penggunaan QRIS memudahkan untuk transaksi para pembeli. Lebih dari itu, ia bisa lebih lega karena tidak lagi tertipu karena uang palsu.

"Enak sekarang. Saya mikirnya, kenapa gak dari dulu. Gak ada lagi ngecak-ngecek uang ini palsu atau gak. Praktis, gak pusing harus cari receh untuk kembalian juga," katanya kepada IDN Times, Senin (19/6/2023).

2. Kemudahan UMKM meminta QRIS

QRIS BRI. (Dok. BRI)

Sugiyartini telah menggunakan QRIS sejak dua bulan terakhir. Ia memberanikan diri untuk berinovasi dengan menyediakan layanan QRIS untuk transaksi pembayaran digital di warung sotonya.

"Saya ke BRI. Karena kan sudah jadi nasabah lama. Begitu tahu saya UMKM, minta QRIS. Gak sampai dua hari sudah jadi. Malah dikirim sama petugas bank BRI ke (warung) sini," akunya yang sudah berjualan soto sejak tahun 2003.

3. Bikin pelanggan nyaman

Nasabah BRI menggunakan BRImo. (Dok. BRI)

Salah satu pelanggan, Anis mengaku nyaman karena Sugiyartini kini telah menyediakan QR code QRIS di warungnya.

"Sekarang kalau ke sini gak usah harus ke atm dulu untuk ambil duit. Dari rumah ke sini saja, pakai apps dari BRI (BRImo) langsung scan QRIS," ujarnya.

4. Buah kebijakan KSSK

IDN Times/Indiana Malia

QRIS mendorong inklusi ekonomi dan keuangan dengan memperkuat peran UMKM.

Kebermanfatan penggunaan QRIS merupakan buah dari penguatan kebijakan makroprudensial akomodatif, hasil sinergi kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Komite tersebut terdiri dari menteri keuangan, gubernur BI, ketua dewan komisioner OJK, dan ketua dewan komisioner LPS.

Kebijakan-kebijakan KSSK bertujuan untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas dan pembiayaan inklusif untuk mengatasi scarring effect. Dengan begitu, mampu menstimulasi pemulihan pertumbuhan ekonomi (PEN) dengan tetap menjaga SSK.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us