Layanan Trucking Pelabuhan Tanjung Emas Terapkan Sistem Online

Semarang, IDN Times - National Logistic Ecosystem (NLE) atau ekosistem logistik nasional resmi diterapkan secara online pada sistem trucking di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sebanyak 2.800 unit truk akan menjalankan operasional secara digital.
1. Organda Tanjung Emas berlakukan sistem trucking online

Ketua DPC Organda Tanjung Emas Semarang, Purwo Widodo mengatakan, selain melaksanakan program pemerintah terkait NLE, implementasi sistem trucking online ini untuk mengikuti perkembangan teknologi di era digitalisasi saat ini.
‘’Maka, kami pengusaha truk sudah siap menerapkan sistem trucking digital ini. Prinsipnya pun sederhana kalau dulu dokumen bentuknya paper sekarang jadi digital,’’ ungkapnya saat peluncuran NLE e-Trucking Pelabuhan Tanjung Emas di Hotel Setos Semarang, Rabu (23/3/2022).
Sebanyak 240 perusahaan armada truk yang total memiliki 2.800 unit angkutan kontainer siap mengimplementasikan operasional secara digital melalui aplikasi Clickargo. Para pengemudi truk pun juga sudah mengikuti pelatihan untuk mengikuti ketentuan dan aturan dari pemerintah.
"Melalui sistem yang baru ini kami berharap operasional transportasi truk di Indonesia tidak dipandang sebelah mata," katanya.
2. Sistem trucking online cocok diterapkan saat pandemik

Peluncuran NLE e-Trucking di Pelabuhan Tanjung Emas ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DPC Organda Tanjung Emas Semarang bersama PT Guud Logistic Indonesia (Clikargo). Acara tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas M Tohir, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC) Agus Sudarmadi.
Kemudian, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas Anton Martin, dan General Manager Terminal Peti Kemas Semarang I Nyoman Sudiarta.
Dalam menjalankan operasional sistem trucking online Organda Tanjung Emas menggandeng Clickargo sebagai penyedia platform digital. Chief Strategy Officer Clickargo, Muwasiq mengatakan, proses digitalisasi dalam pelayanan truk terkait NLE ini merupakan terusan dari sistem logistik nasional.
‘’Sistem ini cocok diterapkan apalagi pada masa pandemik. Untuk mengurangi kegiatan di luar pelaku usaha truk dalam mengirim dokumen bisa melakukan di rumah,’’ tuturnya.
3. Kemacetan dan antrean angkutan di pelabuhan bisa ditekan

Selanjutnya, Sales Director PT Guud Logistic Indonesia (Clikargo), Beny Syamrizal mengatakan, interaksi trucking ini tidak hanya terkait angkut-angkut barang tapi ada layanan lain yang terintegrasi.
‘’Melalui sistem digital atau online operasional perusahaan truk mulai mengambil barang sampai selesai akan lebih efisien baik dari segi waktu maupun biaya,’’ katanya.
Sementara, Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan kelas I Tanjung Emas, M Tohir mengatakan, dengan program tersebut diharapkan truk yang keluar-masuk pelabuhan dapat menjadi lancar. Sebab, selama ini setiap hari kendaraan keluar masuk pelabuhan mencapai ratusan hingga ribuan.
"Saking banyaknya menimbulkan antrean sampai luar pelabuhan. Sehingga, dengan sistem yang Organda akan laksanakan ini harapannya kemacetan atau antrean di pelabuhan tidak ada lagi," ungkapnya.