Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Daging Ayam Mulai Naik Jelang Lebaran, Pedagang Semarang Protes Zulhas

Seorang pedagang Pasar Karangayu Semarang menawarkan dagangan daging ayam kepada para pembeli. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Mendekati momentum arus mudik Lebaran 2023, harga daging ayam di pasar tradisional Kota Semarang mulai melonjak. Di Pasar Karangayu, Semarang Barat terpantau harga daging per hari ini, Selasa (11/4/2023) menjadi Rp36 ribu per kilogram ketimbang kondisi biasanya yang masih berkutat di angka Rp34 ribu per kilogram. 

1. Pasokan daging ayam berkurang

Pedagang ayam (karkas) di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Lasmi, seorang pedagang daging ayam mengaku lonjakan harga daging ayam terjadi seminggu terakhir. Pasalnya, pasokan ayam potong dari sentra peternakan di Kecamatan Boja, Kendal kini sedang berkurang. 


"Naik seminggu ini. Dari awalnya masih Rp34 ribu atau Rp35 ribu, sekarang jadi Rp36 ribu sekilo. Biasanya ambilnya dari tempat pemotongan ayam di Boja. Tapi akhir-akhir ini kan pasokan barangnya lagi kosong," kata Lasmi ditemui IDN Times. 

2. Pedagang cibir kata-kata Mendag

Seorang pedagang telur di Pasar Karangayu Semarang menata dagangannya di dalam lapak. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lasmi berkata hampir saban hari dirinya rutin mendapat kiriman daging ayam 1 kuintal. Akan tetapi kondisi belakangan justru kiriman komoditas tersebut mulai berkurang 

Lasmi bilang dengan kondisi harga daging ayam yang bertambah mahal justru tidak sinkron dengan apa yang disampaikan oleh Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas). 

Sebab, dari informasi pemberitaan ia mendengar jika Zulhas menyampaikan harga bahan pangan mulai menurun, namun kondisi terbalik malah dialami untuk harga daging ayam. 

Berkaca pada pengalamannya yang berjualan 10 tahun di Pasar Karangayu, lonjakan harga komoditas pangan biasanya terlihat sepekan menjelang Lebaran. 

"Dia (Mendag) paling cari harga sendiri. Wong mau Lebaran kok turun, ya gak mungkin. Seminggu mendekati Lebaran itu pasti harga-harga naik," kata warga Kampung Banowati Tengah Nomor 23 RT 23/RW IV tersebut. 

3. Ekonomi di pasar tradisional lesu

Seorang pengurus Pasar Karangayu Semarang memakai toak untuk menginformasikan pembelian minyak goreng curah hasil operasi pasar Disperindag. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Selama ini pelanggan yang mampir ke lapak Lasmi yaitu para pedagang bakso, penjual warteg dan pengelola rumah makan Padang. 

"Sekarang ini kalau harganya mahal kayak gini, pelanggan juga mikir-mikir mau beli. Kayaknya kondisi ekonomi gak begitu bagus, Mas. Harga bahan pangan kayak daging ayam juga naik terus," terangnya. 

4. Harga daging ayam bakal tembus Rp40 ribu

Ilustrasi daging ayam segar (unsplash.com/jksloan)

Sedangkan, Sri Rahmah, seorang pedagang daging ayam lainnya memperkirakan kenaikan harga akan terjadi sampai hari H Lebaran. "Perkiraan saya kalau harga daging ayam sudah kelihatan naik kisaran Rp36 ribu, pasti pas tepat Lebaran sudah jadi Rp40 ribu," paparnya. 

5. Harga bahan pangan turun tapi sepi pembeli

Pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang belum menjual minyak goreng curah kemasan Minyakita. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara itu Naizatun, seorang pedagang Pasar Karangayu Semarang mengatakan untuk komoditas pangan lainnya kini cenderung sudah melandai. 

Untuk harga cabai rawit setan sekarang Rp30 ribu atau turun dari kondisi semula masih Rp40 ribu, cabai keriting merah Rp30 ribu, cabai teropong hijau berkisar Rp20 ribu, cabai teropong merah Rp30 ribu. 

Adapun harga bawang putih dijual seharga Rp32 ribu, kentang per kilogram seharga Rp16 ribu, bawang merah produksi Brebes seharga Rp35 ribu dan bawang merah produksi Boyolali Rp30 ribu. Dan harga telur ayam turun menjadi Rp27 ribu. 

Kendati begitu, diakuinya kondisi komoditas pangan yang sebagian mulai menurun belum bisa membuat perekonomian para pedagang menggeliat. Ia melihat mayoritas pedagang sepi pembeli sejak awal Ramadan. 

"Kondisi pasarnya lesu. Anehnya barangnya sudah murah tapi yang beli sepi. Malah ramai pas zamannya Corona (pandemik COVID-19) kemarin. Buktinya ada 10 langganan saya aja sekarang libur karena saking sepinya. Ya mestinya Pak Jokowi atau menterinya yang lain cepat merespon keluhan pedagang. Soalnya kalau sepi kayak gini kita jadi gak bisa merasakan dampak momen Lebaran," akunya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us